Jumat, 31 Maret 2017

PELAKSANAAN KEGIATA SDIDTK DI DESA SENTOLO


 
Di wilayah Desa Sukoreno terdapat 5 TK (Taman Kanank-Kanak) yang menjadi sasaran kegiatan SDIDTK (Stimulasi Deteksi Inisiasi Tumbuh Kembang) antara lain: TK Insan Mulya, TK ABA Sentolo, TK Jelok, TK Pongangan, TK PGRI. Jumlah siswa yang menjadi sasaran kegiatan ini sebanyak 294 anak
Tujuan kegiatan SDIDTK antara lain:
  1. Memastikan tumbuh kembang anak sesuai tahapan umur dan perkembangannya  
  2. Mendeteksi dini adanya kasus-kasus abnormal tumbuh kembang anak sehingga bisa segera ditangani di Fasilitas Kesehatan Lanjutan.

Kamis, 30 Maret 2017

JUMAT SEHAT KARYAWAN PUSKESMAS SENTOLO I


Sentolo (31/03/2017) dilaksanakan kegiatan senam rutin yang diikuti oleh karyawan Puskesmas Sentolo I. Kegiatan senam dimulai pukul 07.15 - 08.00 WIB di halaman Puskesmas Sentolo I. Senam yang dilakukan adalah jenis senam aerobik. Dengan dilaksanakan kegiatan senam ini dihapakan kebugaran karyawan tetap terjaga sehingga menjadi lebih sehat dan dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan pasien.
Tidak lupa setelah kegiatan senam karyawan dan instruktur senam melakukan foto bersama.




(N.WS)

Rabu, 22 Maret 2017

APEL PAGI KARYAWAN PUSKESMAS SENTOLO I



Sentolo, Rabu (22/03/2017) dilaksanakan apel pagi rutin karyawan Puskesmas Sentolo I. Apel pagi ini dilaksanakan setiap hari pukul 7.45 - 08.00 WIB sebelum pelayanan dimulai. Namun untuk pelayanan pendaftaran tetap dilaksanakan dari pukul 07.30 WIB. Apel pagi dilaksankan kecuali hari jumat karena pada hari tersebut karyawan melaksankan kegiatan senam pagi.
Kegiatan apel pagi ini sebagai sarana komunikasi antar karyawan maupun koordinasi bila ada pengumuman penting yang perlu diketahui semua karyawan. Pada apel pagi ini Kepala Puskesmas Sentolo I, dr Susilo Pradyarto menyampaikan pengumumuman bahwa siang nanti akan dilakukan Pertemuan Lintas Program/ Pre Lokmin. Sehingga diharapkan programer mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam pertemuan tersebut.



(N.WS)

Jumat, 17 Maret 2017

PERINGATAN HUT PPNI KE 43
"GERAKAN PERAWAT MENDUKUNG MASYARAKAT SEHAT"





Dalam rangka HUT PPNI ( Persatuan Perawat Nasional Indonesi)  Ke 43 yang jatuh pada tanggal 17 Maret 2017 seluruh perawat se-Indonesia melakukan aksi cuci tangan serentak di institusi kerja masing-masing. Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang hand higyene kepada masyarakat/pengunjung rumah sakit/puskesmas/klinik dengan membagikan flyier kebersihan tangan.


2.    Pelaksanaan cuci tangan serempak seluruh Indonesia pada tanggal 17 Maret 2017 dengan pembagian waktu 08.00 WIB, 09.00 WITA, 10.00 WIT


Aksi ini bertujuan mengajak masyarakat untuk memulai hidup bersih dan sehat dimulai dari diri sendiri melalui hal yang paling sederhana yaitu mencuci tangan dengan sabun secara tepat. Puskesmas Sentolo 1 yang merupakan salah satu instansi kesehatan tak luput dalam menyemarakkan kegiatan ini. Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas dilakukan oleh 15 orang perawat baik perawat rawat jalan maupun perawat UGD yang terdiri dari 1 orang penyuluh 8 orang fasilitator, 2 orang dokumentator dan selebihnya tetap melaksanakan tugas di unit masing-masing sebagai bentuk keterlibatannnya. Kegiatan dilakukan di ruang tunggu rawat jalan Puskesmas Sentolo 1 dengan melibatkan para pengunjung baik pasien maupun pengantar. Kegiatan diawali dengan memberikan penyuluhan ringan tetang pentingnya cuci tangan, manfaat, waktu yang tepat melakukan cuci tanngan serta bagaimana cara yang tepat melaksanakan cuci tangan yang benar. Kemudian disusul demonstrasi cuci tangan yang benar oleh para fasilitator dan diikuti oleh para pengunjung Puskesmas Sentolo 1 yang diakhiri secara serentak bersama-sama melakukan aksi cuci tangan dengan benar. 


Dari kegiatan serentak yang dilakukan oleh seluruh instansi kesehatan baik negeri maupun swasta, baik rumah sakit, puskesmas, maupun klinik se- Indonesia PPNI selaku organisasi profesi keperawatan memperoleh penghargaan dari Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) atas mencuci tangan secara serentak oleh peserta terbanyak. Melalui rangkaian ulang tahun PPNI yang ke 43 tahun 2017 bertujuan mengajak semua elemen PPNI untuk menyatukan langkah, bersama-sama membangun organisasi PPNI disemua level, dan bergerak sejalan dalam mempengaruhi kebijakan agar berpihak pada kemaslahatan anggota profesi dan masyarakat penerima layanan keperawatan.



Senin, 13 Maret 2017

FOGGING FOKUS DI DUSUN SENTOLO KIDUL
 


Selasa (14/03/2017) hari ini petugas Dinas Kesehatan Kulon Progo bersama pendamping Pusekesmas Sentolo I melakukan kegiatan fogging fokus. Dalam rangka penanggulangan DBD Desa Sentolo. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sharing dana  APBD dan BOK Puskesmas tahun 2017. Palaksanaan fogging dimulai pukul 05.30 sampai selesai. Kegiatan fogging ini akan beralangsung selama 4 hari hingga hari jumat (17/03/2017) di dusun Sentolo Lor (Rabu), Siwalan (Kamis) dan Kalibondol (Jumat).





(N.WS_Tutik)

Jumat, 10 Maret 2017

JUMAT SEHAT & MINUM JAMU
KARYAWAN PUSKESMAS SENTOLO I



Sentolo, Jumat (10/03/2017) dilaksanakan kegiatan rutin senam untuk karyawan Puskesmas Setolo I. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari jumat pagi pukul 07.15 s/d 08.00 WIB. 

Selain kegiatan senam juga dilakukan kegiatan minum jamu bersama. Budaya minum jamu dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan inovasi di Puskesmas Sentolo I yang dilaksanakan dua kali sebulan. Jamu terdiri dari 2 macam yaitu jamu beras kencur dan jamu kunir asam. Selain untuk karyawan jamu juga disediakan geratis untuk pasien pengunjung di rawat jalan.



(Novvita)

Rabu, 08 Maret 2017

ADVOKASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DBD DESA SENTOLO



Balai Desa Sentolo, 8 Maret 2017


Fluktuasi kasus DBD di Kecamatan Sentolo cenderung naik turun dan menunjukkan trend siklus 6 tahunan. Di wilayah kerja Puskesmas Sentolo I sendiri, terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan antara tahun 2015 dan 2016. Awal tahun 2015 terdapat 12 kasus sedangkan tahun 2016 sudah dibuka dengan 17 kasus DBD dan 19 kasus DF. Total kasus pada tahun 2016 secara keseluruhan adalah 46 kasus DBD dan 70 kasus DF.

Sepanjang tahun 2016, di wilayah Puskesmas Sentolo I telah dilakukan kegiatan fogging focus sebanyak 7 kali karena adanya indikasi penularan setempat. Namun, fogging focus bukanlah kegiatan penanggulangan paling utama dan tidak efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa pada satu siklus. Pencegahan dan penanggulangan DBD yang paling efektif adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus. Kementerian kesehatan telah menetapkan lima kegiatan pokok sebagai kebijakan dalam pengendalian DBD yaitu menemukan kasus secepatnya dan mengobati sesuai prosedur, memutuskan rantai penularan dengan pemberantasan vektor (nyamuk dewasa dan jentiknya), kemitraan dalam wadah POKJANAL DBD, pemberdayaan masyarakat dalam PSN serta peningkatan profesionalisme pelaksana program. 

Salah satu upaya dalam meningkatkan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yaitu melalui advokasi kepada pemangku kebijakan wilayah setempat. Kepala Puskesmas Sentolo I, dr. Susilo Pradyarto didampingi oleh epidemiolog Tutik Inayah S, SKM bersama dengan Kasie P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Wilis Prasetyo, SKM, MPH melakukan advokasi kepada kepala pedukuhan se-Desa Sentolo pada hari Rabu, tanggal 8 Maret 2017 sebelum dilaksanakannya rakordes Sentolo.

Pada kesempatan tersebut, Bapak Wilis Prasetyo menjelaskan bahwa tujuan kedatangannya untuk berdiskusi bersama dalam menyikapi kasus DBD yang selalu terjadi di desa Sentolo karena desa Sentolo mempunyai risiko yang sangat besar terkena DBD. Desa Sentolo merupakan wilayah endemis DBD dimana kasus DBD selalu terlaporkan setiap tahun. Hal yang perlu diperbaiki adalah angka bebas jentik (ABJ) yang masih jauh dibawah target (target > 95%). Apabila ABJ mencapai target bahkan dapat mencapai 100%, maka diharapkan tidak akan terjadi  penularan setempat kasus DBD di desa Sentolo. Selain itu, karena desa Sentolo merupakan wilayah perbatasan dengan Bantul dan Kota Yogyakarta yang memiliki kasus lebih tinggi dari Kulon Progo maka mobilisasi masyarakat Sentolo sangat tinggi. Mobilisasi yang tinggi ini memungkinkan peningkatan kasus impor DBD. Apabila vektor DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti keberadaannya masih banyak di desa Sentolo maka peluang terjadinya penularan setempat juga tinggi. Maka satu-satunya cara memutus rantai penularan adalah dengan meniadakan vektor Aedes aegypti melalui pemberantasan sarang nyamuk. Alasan mengapa PSN jauh lebih baik daripada fogging dapat dijelaskan melalui diagram berikut ini.
 
Kemudian Bapak Wilis Prasetyo melanjutkan penjelasan tentang upaya tindak lanjut Puskesmas dalam rangka penanggulangan DBD di wilayah kerjanya. Urutan kegiatan yang harus dilaksanakan yaitu mencari tahu kebenaran informasi yang diterima, melakukan kegiatan penyelidikan epidemiologi, pemantauan jentik, penyuluhan, pemberian abate, dan langkah terakhir apabila terjadi penularan setempat adalah melakukan pengasapan.

Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan dari dr. Susilo Pradyarto. Bapak Susilo menjelaskan tentang keberhasilan penanggulangan DBD di dusun Dlaban dimana salah satu caranya adalah melalui pelatihan kader juru pemantau jentik (jumantik). Dalam rangka menuju “Sentolo Bebas DBD” maka pada tahun 2017 ini telah dianggarkan pelatihan jumantik untuk 6 dusun yang lain di desa Sentolo yaitu Siwalan, Kalibondol, Pongangan, Sentolo Lor, Sentolo Kidul, dan Jangkang Kidul.



Telah disepakati bahwa setiap dusun mengirimkan 40 orang perwakilan untuk menjadi kader jumantik yang diutamakan anggota karang taruna dan bukan kader posyandu. Setelah selesai pelatihan diharapkan peserta mampu menguasai seluruh program kerja jumantik. Selain itu peserta juga akan mendapatkan sertifikat pelatihan sebagai salah satu bukti bahwa kader jumantik telah lulus mengikuti pelatihan. Pelatihan ini diselenggarakan atas dukungan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sentolo I Tahun 2017. Sedangkan untuk keberlanjutan program jumantik, operasional kader akan diserahkan kepada masyarakat secara swadana.
(Tutik Inayah S, Surv & P2M Pusk Sentolo I)




(N.WS)

RAKOR KECAMATAN TENTANG KKS 2017

RAKOR KECAMATAN SENTOLO
TENTANG KABUPATEN/KOTA SEHAT 2017




Sentolo, Rabu (8/3/2017) dilaksanakan rapat koordinasi di Kecamatan Sentolo membahas tentang kesiapan penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tahun 2017. Peserta dalam pertemuan ini Camat Sentolo, drg. Hunik Rimawati, M.Kes (Dinkes KP), Slamet Riyanto, SKM (Dinkes KP), Ka Pusk Sentolo I, Ka Pusk Sentolo II, petugas Sanitarian, Ketua KKS, perwakilan dari masing-masing desa di kecamatan Sentolo. Pertemuan dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Sentolo.
Susunan acara dalam pertemuan rakor kecamatan sebagai berikut:
  1. Pembukaan
  2. Sambutan dari Camat Sentolo yang diwakili Sekertaris Camat Sentolo
  3. Pemaparan tentang penilaian Kabupaten/Kota Sehat 2017  yang disampaiakan oleh Slamet Riyanto, SKM (Dinkes KP)
  4. Tanggapan kesiapan KKS 2017 di Desa wilayah kerja Puskesmas Sentolo I oleh Ka Pusk Sentolo I dr Susilo Pradyarto
  5. Tanggapan kesiapan KKS 2017 di Desa wilayah kerja Puskesmas Sentolo I oleh Ka Pusk Sentolo II
  6. Diskusi
  7. Penutup
 Materi yang disampaikan bpk Slamet Riyanto, SKM dalam persiapan KKS 2017 antara lain verifkasi KKS dilakukan 2 tahu sekali dan pada tahun yang ganjil. Jika aspek yang dinilai sudah sesuai akan mendapatkan penghargaan swastisaba. Penghargaan swastisaba ada tiga tingkatan yaitu tingkat padhapha (dasar), tingkat wiwerdha dan tingkat wistara. Di Kabupaten Kulon Progo baru pendapat penghargaan Padhapha yang berarti masih tingkat dasar. Di Kabupaten Kulon Progo baru 2 tatanan yang memenuhi syarat dari total 9 tatanan yang dinilai. Jika ini mencapai tingkat wistara harus mendapat wiwerdha terlebih dahulu. Tahun ini Kabupaten Kulon Progo mengajukan 6 tatanan untuk di nilai dan Kecamatan Sentolo mendapat bagian untuk dinilai sampling kawasan industri sehat dengan harapan Kulon Progo bisa berdampingan dengan Kabupaten lainnya. Salah satu persyaratan lolos penilaian KKS harus sudah deklarasi Stop BABS.
Menanggapi hal yang telah disampaian  itu, Kepala Puskesmas Sentolo I menyampaikan deklarasi Stop BABS direncanakan dilaksanakan di akhir bulan Maret 2017. Sebelumnya Ka Sie Kesos dari tiap desa sudah melakukan pertemuan bersama Kepala Puskesmas Sentolo I dan Sentolo II serta perwakilan Kecamatan di Aula Puskesmas Sentolo I untuk mengecek kesiapan penyelenggaraan KKS 2017.





(Novvita_Mariana)

Selasa, 07 Maret 2017

PELAKSANAAN SDIDTK DI DESA BANGUNCIPTO

Sentolo (07/03/2017), di bulan Maret ini dilaksanakan kegiatan SDITK (Stimulasi Deteksi Inisiasi Tumbuh Kembang) pada anak. Di wilayah Desa Banguncipto terdapat 3 sekolah TK antara lain TK ABA Bantar 1, TK ABA Bantar 2 dan TK PKK Banaran Kidul. Sasaran kegiatan ini 86 anak. 

Tujuan kegiatan SDIDTK antara lain:
  1. Memastikan tumbuh kembang anak sesuai tahapan umur dan perkembangannya  
  2. Mendeteksi dini adanya kasus-kasus abnormal tumbuh kembang anak sehingga bisa segera ditangani di Fasilitas Kesehatan Lanjutan.
Pada kegiatan SDIDTK dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan serta dilakukan test tumbuh kembang anak sesuai form skrining SDIDTK. Kegiatan SDIDTK di wilayah desa Banguncipto dilaksanakan sendiri oleg bidan desa Wahyu Pratiwi, Amd Keb. 



kegiatan SDIDTK di TK Banaran Kidul





(N.WS_W.P)

Jumat, 03 Maret 2017

PERTEMUAN NON POKJA 4 
PKK KECAMATAN SENTOLO
DENGAN PUSKESMAS SENTOLO I



Sentolo, (03/03/2016) bertempat di Aula Puskesmas Sentolo I diadakan pertemuan dengan Pokja 4 PKK Kecamatan Sentolo. Peserta dalam pertemuan ini berjumlah 30 orang yang terdiri dari kader PKK non kesehatan di Kecamatan Sentolo. Pertemuan ini berlangsung dari pukul 08.30 - 13.00 WIB.

Susunan Acara sebagai berikut:

NO
ACARA
PEMATERI
1
Pembukaan
Umi Kuniasari, Amd Keb
2
Sambutan
Kepala Puskesmas Sentolo I
3
Materi:
·         Materi I
·         Materi II
·         Materi III
·         Materi IV

·         dr Susilo Pradyarto
·         Triatminatun, AMG
·         Henny Wakhidati, S.Kep, Ns
·          Umi Kurniasari, Amd Keb
4
Diskusi

5
Penutup

 
Materi pertama yang disampaikan oleh dr Susilo Pradyarto membahas tentang evaluasi program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Gizi tahun 2016. Evaluasi bagi Puskesmas adalah untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor khususnya pada  PKK Kecamatan agar cakupan program khususnya UKM lebih meningkat.
Materi ke 2 disampaikan oleh Triatminatun, AMG yang membahas tentang masalah gizi tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Sentolo I diantaranya ibu hamil KEK, ibu hamil anemi dan anemia pada remaja putri. Masalah tersebut diatasi dengan program pemberian PMT pada bumil KEK, Pemberian tablet besi (FE) pada remaja putri di sekolah dan skrining gizi pada calon penganten (caten)

 Materi ke 3 disampaikan oleh Henny Wakhidati, S.Kep, Ns tentang program-program baru imunisasi di tahun 2017. Program tersebut antara lain pemberian sertifikat lulus imunisasi bagi balita yang sudah diberikan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Sentolo I dengan menunjukkan buku KIA dan fotocopy hasil pelayanan imunisasi, program pemberian imunisasi HPV pada siswa SD dan SMP hingga umur 15 tahun serta program pemberian vaksin rubella.

Materi ke 4 disampaikan oleh Umi Kurniasari, Amd keb tentang permasalahan kesehatan ibu dan anak (KIA) di wilayah kerja Puskesmas Sentolo I serta penjelasan tentang masalah penjaminan Jampersal. Jampersal (Jaminan Persalinan) diperuntukkan bagi ibu hamil yang tidak memiliki jaminan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan ANC, persalinan, pelayanan nifas dan neonatus serta pemanfaatan RTK (Rumah Tangga kelahiran) di Beji Wates dan transportasi ibu hamil dari RTK ke RSUD atau sebaliknya. 

Selain itu bidan Umi Kurniasari, Amd Keb juga memberikan promosi tentang pelaksanaan Papsmear masal di Puskesmas Sentolo I yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2017 di ruang bersalain Puskesmas Sentolo I dan bekerjasama dengan Laboratorium CITO Wates. Papsmear sendiri merupakan kegiatan rutin ke tiga di tahun 2017.




(Novvita_Umi)