Rabu, 26 Juli 2017

IMPLEMENTASI HYGIENE SANITASI PERORANGAN (HSP) SEKOLAH
DI SD N KALIMENUR, SUKORENO


Rabu 26 Juli 2017 bertempat di SD N Kalimenur, Desa Sukoreno dilaksanakan kegiatan Implementasi Hygiene Sanitasi Perorangan (HSP) Sekolah. Sasaran pada kegitan ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan anak cara memilih makanan yang sehat, penyakit yang dapat ditimbulkan dari makanan yang kurang bersih dan tidak sehat serta cara pencegahannya. Materi disampaikan oleh ibu Mariana Budiarti, AMKL selaku petugas Sanitarian Puskesmas Sentolo I. Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah media gambar serta lembar balik.


Dalam pengenalan masalah para siswa diminta untuk menceritakan makanan/minuman apa saja yang dimakan selama di sekolah. Setelah itu siswa diajak untuk menganalisa pemecahan masalah. Anak-anak diminta menceritakan alur kontaminasi makanan dan minuman dengan media gambar.
Tampak pada gambar salah seorang siswa maju ke depan untuk menjelaskan alur kontaminasi makanan


Setelah kegiatan ini diharapkan anak- anak sudah bisa menjelaskan alur kontaminasi makanan dan minuman serta pencegaha, serta di harapkan pihak sekolah juga memberi pengawasan terhadap makanan/minuman yang di jual di lingkungan sekolah. 


(N.WS_Rn)

Selasa, 25 Juli 2017

PELATIHAN KADER JUMANTIK DUSUN KALIBONDOL
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SENTOLO I





Sentolo (25/08/2017) dilaksanakan kegiatan pelatihan kader jumantik. Sasaran kegiatan pelatihan jumantik adalah kader jumantik dusun Kalibondol sejumlah 40 kader. Pemilihan dusun Kalibondol sebai sasaran pelatihan kader jumantik karena nilai ABJ dusun Kalibondol masih kurang dari 90%. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini nilai ABJ di dusun Kalibondol dapat tercapai.
1.    Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan pengarahan Kepala Puskesmas Sentolo I yang diwakili oleh Budi Prasetyo, SKM (Kasubbag Tata Usaha)
Seluruh hadirin berdiri saat menyanyikan lagu Indonesia Raya

Materi pertama yang disampaikan adalah Pengendalian DBD yang disampaiakn oleh Habib Abubakar A, SKM dari Dinas Kesehatan Kulon Progo.

DBD adalah suatu penyakit yang dapat menimbulkan kematian jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, penyakit yang belum ada obatnya namun ada vaksinnya belum diberlakukan secara umum, DBD adalah penyakit menular yang bisa menjadi maslaah masyarakat 
Yang dimaksud endemis adalah desa yang selama tiga tahun berturut-turut ada kasus DBD. Di Kulon Progo sendiri adalah di daerah dataran rendah seperti kecamatan Lendah, Panjatan, Wates, Sentolo.


Permasalahan penanggulangan DBD di Kulon Progo à mobilisasi penduduk Kulon Progo sangat tinggi, angka bebas jentik hampir di semua wilayah Kulon Progo < 90%, menemukan kasus DBD secara dini tidaklah mudah, obat untuk penyakit DBD atau vaksinnya belum ada.


 
Materi Selanjutnya adalah situasi penyakit DBD dan pengendaliannya di wilayah Sentolo Khususnya Puskesmas Sentolo I. Desa dengan jumlah kasus tertinggi di wilayah Kecamatan Sentolo pada tahun 2016 adalah Desa Sentolo dimana kasus terbanyak adalah dusun Dlaban dan sudah dilakukan penanggulangan dengan pelatihan kader jumantik. Untuk Dusun kalibondol setiap tahun juga terjadi kasus DBD dan selalu dilakukan fogging.

Materi ketiga yang disampaikan adalah Progra Kerja Kader Jumantik yang dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab.
Setelah diskusi disepakati untuk pelaporan jumantik dusun Kalibondol ke Puskesmas tiap 1x/bulan dan tim jumantik dibagi menjadi 6 kelompok.


(Tutik Inayah_N.WS)

Jumat, 21 Juli 2017


IMPLEMENTASI HYGIENE SANITASI PERORANGAN (HSP) SEKOLAH
DI SD N 2 SENTOLO


Jumat 21 Juli 2017 bertempat di SD N 2 Sentolo dilaksanakan kegiatan Implementasi Hygiene Sanitasi Perorangan (HSP) Sekolah. Sasaran pada kegitan ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan anak cara memilih makanan yang sehat, penyakit yang dapat ditimbulkan dari makanan yang kurang bersih dan tidak sehat serta cara pencegahannya. Materi disampaikan oleh ibu Mariana Budiarti, AMKL selaku petugas Sanitarian Puskesmas Sentolo I. Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah media gambar serta lembar balik.  


Dari gambar diatas salah seorang siswa maju kedepan untuk menjelaskan gambar mengenai perilaku yang baik dan perilaku yang tidak boleh dilakukan dalam pengolahan makanan.
Suasana kegiatan sangat baik. Anak-anak antusias mendengarkan penjelasan petugas serta sangat komunikatif. 


Beberapa siswa tampak antusias saat di suruh maju untuk menjelaskan dengan media gambar tentang alur penyakit diare serta cara untuk memutus alur penyakit diare.



Pada umumnya anak- anak sudah bisa menjelaskan alur kontaminasi makanan dan minuman jadi tinggal pengawasan dari pihak sekolah. Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama semua siswa dengan petugas.


(N.WS_Rn)