Sabtu, 03 Desember 2016

PEMBERIAN OBAT CACING PADA ANAK SEKOLAH


Kecacingan pada anak akan menimbulkan malnutrisi yang bersifat kronis. Dimana ini akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian balita. Dalam rangka mencapai eliminasi penyakit kaki gajah tahun 2020 akan dilakukan pengobatan masal. Bulan eliminasi kaki gajah adalah bulan dimana setiap penduduk Kabupaten/kota endemis penyakit kaki gajah serentak minum obat pencegah yang dilakukan di bulan oktober.

Sesuai dengan Surat Edaran Gubernur DIY No 3/SE/V/2016 tentang pelaksanaan program pengobatan cacing masal pada anak usia sekolah dan pra sekolah dalam rangka bulan eliminasi kaki gajah, maka diberikan pemberian obat cacing masal dengan sasaran usia 1-12 tahun selama 5 tahun berturut-turut mulai 2016 dengan obat albendasol dengan dosis yang telash ditentukan berdasarkan umur dan berat badan.
Dosis pemberian obat albendasol sebagai berikut:
  • Anak usia 12 - 23 bulan    = 200 mg (1/2 tablet)
  • Anak usia 24 - 59 bulan    = 400 mg ( 1 tablet)
  • Anak pra sekolah TK/RA = 400 mg ( 1 tablet)
  • Anak SD kelas 1-6           = 400 mg ( 1 tablet)**
**NB: Puskesmas Sentolo I memberikan obat albendasol untuk anak SD disesuaikan dengan berat badan anak

Sosialisasi dan pembagian dilaksanakan mulai bulan November s/d Desember 2016, selanjutnya akan diberikan setiap satu tahun sekali selama 5 tahun. setelah selesai pemberian petugas Puskesmas sentolo I melakukan monev dan sweeping ke posyandu, TK/RA dan SD sehingga dapat diketahui seluruh sasaran mendapatkan obat cacing sesuai dosis.


(Pembagian obat cacing pada anak apras serta minum obat cacing besama-sama)

(Petugas saat melakukan kegiatan monev dan sweeping di salah satu Sekolah Dasar)

(Novvita_Tutik)

Kamis, 03 November 2016

BUDAYA MINUM JAMU DI PUSKESMAS SENTOLO I


(Karyawan Puskesmas bersama instruktur senam minum jamu setelah selesai senam)
 
(Sentolo, 04/11/2016) Salah satu inovasi kegiatan di Puskesmas Sentolo I adalah kegiatan minum jamu untuk karyawan dan pengunjung Puskesmas Sentolo 1. Kegiatan ini dilakukan setiap hari jumat minggu ke 1 dan minggu ke 3 setiap bulannya. Jamu adalah salah satu obat herbal yang sering di konsumsi oleh masyarakat indonesia yang memiliki khasiat yang sangat manjur di dalam mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan. Jamu yang disediakan adalah jamu beras kencur dan jamu kuyit asam. Pemilihannya karena jenis tanaman TOGA yang ditaman dan banyak di budidayakan adalah kencur dan kunyit. Budaya minum jamu ini dimaksudkan sebagai percontohan kepada masyarakat untuk melestarikan jamu serta kecintaan pada tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk kesehatan antaralain:
  1. meningkatkan kualitas kesehatan (peningkatan daya tahan tubuh/stamina)
  2. mencegah timbulnya gangguan penyakit yang beresiko, yaitu kondisi/ penyakit tertentu pada seseorang yang dapat memperburuk kesehatannya namun tidak memberikan gejala.
  3. mengatasi gejala/ gangguan penyakit umum/ tertentu, yaitu untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga.
Tanam kunyit yang digunakan untuk dibuat jamu adalah bagian rimpang. Maanfaat dari kunyit begitu banyak sekali antara lain digunakan untuk penderita kencing manis, rematik, penyakit kulit, demam, sembelit, melancarkan keluarnya lendir bagi penderita pilek, dll. 
Sama seperti tanaman kunyit, bagiaan tanaman kencur yang dapat dibuat jamu adalah bagian rimpang. Tak kalah dengan kunyit tanaman kencur juga mempunyai banyak manfaat antaralain: digunkan pada penderita tekanan darah tinggi, bengkak luka, gangguan tenggorokan, batuk, demam malaria, gangguan pencernaan, masuk angin, dll.
Seusai melaksanakan senam rutin karyawan semua langsung minum jamu bersama-sama seperti terlihat pada gambar berikut:



Selain karyawan para pengunjung Puskesmas (pasien dan keluarga pasien) juga meminum jamu. Jamu di letakkan di dekat pendaftan di gedung rawat jalan. Sudah disediakan gelas plastik yang dapat dipakai untuk meminum jamu.


 (Novvita WS)

Kamis, 27 Oktober 2016

"JUMAT SEHAT KARYAWAN"
DI PUSKESMAS SENTOLO I




Sentolo (28/10/2016) kegiatan senam rutin Puskesmas Sentolo I dilaksanakan setiap hari Jumat di halaman Puskesmas. Senam merupakan salah satu kegiatan aktifitas fisik untuk mendukung upaya gaya hidup "CERDIK" dalam rangka mencegah Penyakit Tidak Menular/ Degenaratif. 
Gaya hidup "CERDIK" untuk menjegah Penyakit Tidak Menular (PTM) terdiri dari:
  • Cek kesehatan
  • Enyahkan asap rokok
  • Rajin olah raga
  • Diet seimbang
  • Istirahat cukup
  • Kelola stres dengan baik
Poin ke-3 rajin olahraga dapat diwujudkan dengan berolah raga dapat diwujudkan dengan berbagai aktifitas fisik yang dilakukan minimal 5x/minggu selama 30 menit. Untuk kegiatn senam karyawan dimulai pukul 07.00 WIB selama 30 mnit sehingga tidak mengganggu jam pelayanan Puskesmas.
 
 
 
 
Selain senam, setiap Jumat Minggu ke 1 dan Minggu ke 3 disediakan jamu beras kencur dan kunyit asam. Kegiatan ini berfungsi untuk sosialisasi budaya minum jamu pada karyawan serta pengunjung Puskesmas Sentolo I. Jamu yang disediakan tidak hanya diminum untuk karyawan tetapi juga dibagikan secara gratis untuk pasien rawat jalan atau pengunjung Puskesmas pada hari tersebut.
(Novvita, Tutik Inayah)

Jumat, 21 Oktober 2016

SUPERVISI PSN (PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK) OLEH TIM POKJANAL KECAMATAN SENTOLO






























Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat vektor DBD nyamuk Aedes aegypti jentiknya ada di sekitar permukiman dan tempat istirahat nyamuk dewasa sebagian besar ada di dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta dalam pelaksanaan PSN secara rutin seminggu sekali. PSN secara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan vektor, berdampak pada menurunnya kontak antara manusia dengan vektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD. Hingga saat ini peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PSN belum optimal, masih banyak masyarakat yang belum melakukan PSN secara rutin. Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya peran masyarakat dalam PSN.
Berdasarkan Surat Tugas Camat Sentolo No 094/455 tanggal 14 Oktober 2016 tentang Pelaksanaan Supervisi PSN oleh tim Pokjanal DBD Kecamatan Sentolo. Pada tanggal 19 Oktober 2016 telah dilaksanakan supervisi PSN.
Tim supervisi PSN Kecamatan Sentolo berjumlah 10 orang yang terdiri dari Camat Sentolo, SekCam, Ka Sie Kesos Kecamatan, Ka Sie Kesos Desa Sentolo, Ka Puskesmas Sentolo I, Petugas Epidemiolog Puskesmas Sentolo I, Petugas Promkes Puskesmas Sentolo I, 3 orang JMD Puskesmas Sentolo I. Tim ini bertugas melaksanakan supervisi PSN dengan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) di Pedukuhan Kalibondol. Pemilihan pedukuhan Kalibondol sebagai sasaran supervisi dikarenakan kasus terbanyak terakhir ada di pedukuhan Kalibondol. Selain itu, dua minggu sebelum dilaksanakan PJB di tempat tersebut sehingga diharapkan sudah ada perbaikan pelaksanaan PSN.
Tim yang berjumlah 10 orang dibagi menjadi 4 (empat) kelompok. Masing-masing kelompok mengunjungi 10-20 rumah. Hasil PJB masing-masing kelompok adalah sebagai berikut:
  1. Kelompok I mengunjungi 15 rumah dengan hasil Angka Bebas Jentik ( rumah yang tidak memiliki jentik atau bebas jentik) adalah 27%
  2.  Kelompok II mengunjungi 10 rumah dengan hasil Angka Bebas Jentik 50%
  3. Kelompok III mengunjungi 10 rumah dengan hasil Angka Bebas Jentik 50%
  4. Kelompok IV mangunjungi 16 rumah dengan hasil Angka Bebas Jentik 50%
  5. Hasil Rata-rata ABJ di Pedukuhan Kalibondol adalah 45%.
Hasil Angka Bebas Jentik di Kalibondol masih sangat jauh dari target.  Targaet ABJ yang harus di capai 95%. Dengan Hasil ini diharapkan ada tindak lanjut dari seluruh warga masyarakat dengan meningkatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk dimulai dari rumah masing-masing

contoh kamar mandi yang benar. Tidak menggunakan bak mandi tetapi menggunakan ember sehingga air selalu berganti baru dan mudah untuk dikuras jadi dapat mencegah perkembangbikan jentik nyamuk.
(lihat gambar kamar mandi sebelah kiri)
(Novvita, Tutik Inayah)



Kamis, 20 Oktober 2016

Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)

Dalam rangka meningkatkan cakupan kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatan Dinas Kesahatan Provinsi mengadakan kegiatan Pelatihan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM). Tujuan dari pelatihan RPAM Konumal adalah agar peserta mampu mengimplementasikan rencana pengamanan air minum (RPAM) komunal di wilayahnya. Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama 3 hari (17-19 Oktober 2016) bertempat di Aula Puskesmas Pengasih II.

Peserta pelatihan sejumlah 30 orang yang terdiri dari 6 kelompok dari enam Puskesmas yang terdiri dari satu Sanitarian Puskesmas, Satu orang Kepala Desa dan tiga orang pengurus kelompok air minum komunal. Puskesmas yang menjadi peserta antara lain Puskesmas Sentolo I, Puskesmas Nanggulan, Puskesmas Pengasih 2, Puskesmas Girimulyo 1, Puskesmas Girimulyo 2 dan Puskesmas Kokap 1. kebetulan dari Puskesmas Sentolo I yang diikutkan pelatihan adalah dari desa kaliagung dengan kelompok Telogo Wening..

Hasil yang diharapkan : diimplementasikan RPAM komunal pada sarana air minum yang dilatih dengan 
dukungan dari pemerjntah desa dan pembinaan dari puskesmas setempat.

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah diskusi, diskusi kelompok, curah pendapat, penugasan dan praktek lapangan. Orientasi kegitan dipandu oleh Narasumber dan fasilitasor berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi, PAMMASKARTA DIY, dan Dinas Kesehatan Kulon Progo.



 Tampak dari kiri ke kanan: Sanitarian Puskesmas Naggulan (Bangun N.W, SKM), Sanitarian Puskesmas Kokap 1 (Isnaini, AMKL), Sanitarian Puskesmas Sentolo I (Mariana Budiarti, AMKL), Sanitarian Puskesmas Pengasih II (Suparmanto, SKM).









Pada hari kedua pelatihan diadakan kegiatan praktek lapangan. Kegiatanya melihat cara pengoprasian PAMSIMAS dari Hulu ke hilir sampai kepada konsumen.







 _Novvita ws_

Minggu, 16 Oktober 2016

PEMBINAAN KESEHATAN REMAJA KARANG TARUNA
DESA SUKORENO



Minggu (16/10/2016) dilaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan remaja karangtaruna di Desa Sukoreno. Peserta kegiatan ini dalah remaja karang taruna berjumlah 20 orang. kegiatan dilakukan di Aula Balai Desa Sukoreno. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada para remaja tentang kesehatan reproduksi serta masalah-masalah remaja saat ini.
Susunan Acara:
1. Pembukaan
2. Pengenalan Tim PKPR dan Tim
3. Penyampaian Materi:
    a. Materi 1 : Resiko bunuh diri
    b. Materi 2 : Kesehatan Reproduksi remaja
4. FGD dengan tema "Fenomena Remaja Saat Ini"
Materi disampaikan oleh dr Mirandasari dan Dian Nurfitriasari.
Peserta sangat antusias memperhatikan materi yang disampaikan hingga akhir acara. 
(novvita ws)




Sabtu, 15 Oktober 2016

PERTEMUAN BULANAN RUTIN PROLANIS
PUSKESMAS SENTOLO I


Hari ini Sabtu 15/10/2016 berlangsung kegiatan pertemuan rutin Prolanis Puskesmas Sentolo I. Peserta kegiatan ini adalah pasien hipertensi dan diabetes melitus. kegiatan ini diawali dengan senam bersama. kemuadian dilanjutkan dengan pemeriksaan faktor resiko dilakukan dr Mirandasari dan Henny Wakhidati S.Kep Ns serta pemberian materi (edukasi). Pada kesempatan kali ini materi disampaikan oleh dr. Susilo Pradyarto, dr Pinky Lucia Dewi dan Tutik Inayah S, SKM. Materi 1 tentang DBD, materi 2 tentang senam anti stroke.



Terlihat pada anggota prolanis sedang mempraktekkan senam anti stroke yang dicontohkan oleh dr. Pinky Lucia Dewi. Media penyampaian materi menggunakan video.
(novvita ws)

Jumat, 14 Oktober 2016

Penilaian BLUD Puskesmas Bertahap menuju BLUD Penuh
Kabupaten Kulon Progo


Jumat, 14/10/2016 hari kedua penilaian BLU Puskesmas. Untuk Puskesmas Sentolo I mendapat jadwal penilaian hari ini bersama beberapa Puskesmas lain di Kulon Progo. Tempat penilaian berlangsung di Gedung Sermo Pemda Kulon Progo. Tim penilain BLUD terdiri dari unsur Keuangan, Pemda, Bagian organisasi, DPPKA serta Dinas Kesehatan.. Aspek penilaian meliputi kinerja pelayanan, kinerja keuangan, dan kinerja manfaat. Penilaian kinerja pelayanan meliputi penilaian kinerja Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Dengan materi dan dokumen-dokumen yang telah dipersipan dengan baik diharapakan mendapat hasil penilaian yang memuaskan.
(Novvita WS)




Kamis, 13 Oktober 2016

SKRINING KESEHATAN ANAK SEKOLAH


Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Penjaringan kesehatan dilakukan pada peserta didik kelas 1 SD/MI, kelas 7 SMP/MTs dan Kelas 10 SMA/SMK/MA serta siswa sekolah SLB.


Adapun skrining yang dilakukan meliputi pemeriksaan keadaan umum meliputi hygiene perorangan, indikasi kelainan gizi dengan melihat rambut warna kusam atau mudah dicabut, bibir kering, pecah-pecah, sudut mulut luka dan kulit pucat/keriput, pengukuran tekanan darah, nadi. Skrining juga meliputi pemeriksaan anda-tanda fisik kekurangan vitamin A, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan tajampenglihatan (visus), pemeriksaan telinga serta penilaian status gizi melalui pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan untuk menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT). Untuk siswa SMP dan SMA perempuan juga dilakukan pengukuran LILA. 
Untuk siswa yang memiliki masalah kesehatan seperti telinga kotor, gangguan ketajaman penglihatan serta permasalah  gigi caries maupun gigi sanggar akan diberi rujukan untuk mendapat tindakan lebih lanjut di Puskesmas maupun Rumah Sakit untuk mencegah penyakit menjadi lebih buruk.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Sepetember s/d Oktober 2016. Untuk bulan September dilakukan skrining pada sekolah dasar meliputi 18 SD/MI+1 SLB. Jadwal skrining SMP da SMA dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2016 s/d 24 Oktober meliputi 6 SMP/MTs, 3 SMA/SMK. Tim pelaksana kegiatan skrining meliputi Perawat, Bidan, Petugas Gizi, Petugas Sanitarian, petugas Promkes.
(Novvita WS)
Sosialisasi Pijat Bayi Pada Kader Posyandu


Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kader agar bisa melakukan pijat bayi sesuai dengan standar kesehatan. peserta terdiri dari kader posyandu dari 4 desa wilayah kerja Puskesmas Sentolo I. Setiap posyandu mengirimkan perwakilan 2 oarang untuk mengikuti kegiatan sosialisai pijat bayi. Narasumber adalah bidan Fera Puspita Nagari, AMd Keb yang sudah mengikuti pelatihan pijat bayi yang diselenggarakan oleh BKKBN Yogyakarta.  Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 11-14 Oktober 2016 bertempat di Aula Puskesmas Sentolo I. Kegiatan sosialisasi di biayai oleh dana BOK.
(novvita ws)


Sabtu, 01 Oktober 2016

Puskesmas Sentolo I sebagai Lokasi Kegiatan "Summer Course"



Puskesmas Sentolo I menjadi salah satu lokasi yang di pilih untuk kegiatan "Summer Course" dari UGM. Peserta summer course terdiri dari  6 mahasiswa dimana 3 mahasiswa berasal dari UMG (Dokter, Bidan, Nutrisionis) serta 3 mahasiwa lagi yang berasal dari luar negeri (1 Mahasiswa kedokteran dari Belanda, 1 Mahasiswa kedokteran Austria dan 1 mahasiswa keperawatan Thailand). Mahasiswa tinggal selama 3 minggu dan mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Puskesmas.
Salah satu kegitan yang mereka ikuti adalah kegiatan BIAS dan Penjaringan kesehatan. Pada kesempatan tersebut seorang mahasiswa keperawatan dari Thailand ikut melakukan imunisasi kepada siswa SD. 
_(Novvita ws)_

 

Jumat, 30 September 2016

Pelaksanaan Kegiatan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)


BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak usia sekolah dasar terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. Imunisasi yang diberikan berupa vaksin Difteri Tetanus (DT) dan Vaksin Campak untuk anak kelas 1 SD atau sederajat (MI/SDLB) serta vaksin Tetanus Toksoid (TT) pada anak kelas 2 atau 3 SD atau sederajat (MI/SDLB).
Pelaksanaan kegiatan BIAS dibiayai dengan anggaran BOK. BIAS untuk siswa SD kelas I ini dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2016 sejumlah 18 SD + 1 SLB.



 (Novvita WS)